TEMPO.CO, Jakarta – Penasehat Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Wiwie Kurnia, menyatakan pihaknya tak bergeming dengan kondisi pasar mobil murah di Thailand yang mengalami kredit macet. Pasalnya, pasar Indonesia berbeda dengan pasar di Thailand.

»Indonesia sudah terbiasa dengan pasar mobil murah karena untuk mobil bekas pun pasar bagus. Jadi kami tetap optimistis meskipun Thailand bermasalah,” kata Wiwie saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 September 2013.

Untuk mengurangi kredit macet, kata Wiwie, perusahaan pembiayaan tetap memberlakukan risk manajemen yang ketat. »Walaupun mobil murah, risk manajemennya harus jalan sesuai dengan prosedur,” ucapnya.

Selain itu, ia melanjutkan, kualifikasi konsumen yang hendak membeli mobil murah mesti diperhatikan. Jangan sampai ada konsumen yang mau membeli dengan fasilitas kredit tapi tidak memikirkan cicilannya.

Wiwie menyatakan, pihaknya sangat tertarik untuk membiayai mobil murah. Sebab, membiayai mobil murah merupakan peluang bisnis baru untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. »Itu terlepas dari mobil murah ini yang sekarang menuai kontroversi.”

Wiwie mengaku belum memiliki data ihwal konsumen yang sudah memesan mobil murah ini ke perusahaan pembiayaan. Namun, bulan depan kemungkinan data tersebut sudah ada.

ERWAN HERMAWAN

Berita lain:

Pakai Sepeda Roda Tiga, Bocah Ini Masuk Jalan Tol

Spiderman Gadungan Gagal Rampok Toko

Orang Ini yang Tak Mau Mourinho Tangani MU

Merasa Dikibuli Fergie, Mou Bantah Inginkan MU

Bawaslu Jateng Desak Aturan Zona Alat Peraga



YOUR COMMENT