Laporan wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Pemasaran sejumlah komoditas di Provinsi Jambi perlu ditingkatkan. Pasar lelang agrobisnis yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diserindag) Provinsi Jambi jadi salah satu medianya.
Kepala Disperindag Provinsi Jambi, A Zaki mengatakan lelang agro sebagai sarana petani dan pengusaha memasarkan produk-produk agro yang potensial. Dia menyebutkan di Jambi berbagai hasil pertanian semisal pinang, kopi, beras, gaharu, cengkeh, kulit manis perlu ditingkatkan pemsaran dan produksinya.
“Pasar dalam negeri sangat potensial dalam memasarkan produk agro, dengan demikian secara bertahap panen komoditi agro tidak lagi menjadi sia-sia karena jaminan pasar telah ada,” katanya saat membuka pasar lelang agro, Jambi, Rabu (11/9/2013).
Pada lelang agro kali ini diharapkan transaksi antara pelaku usaha penjual dan pembeli melampaui Rp 3,5 miliar. Angka itu diharapkan tercapai apalagi dengan adanya peserta dari luar Jambi, yakni Jawa Timur, Padang dan provinsi lainnya.
Mufrin (53), penjual kelapa bulat dan arang mengatakan lelang agro sebaga sarananya untuk memasarkan produknya. Pelaku usaha dari Tanjung Jabung Barat ini menjual kelapa bulat seharga Rp 1.600 per butir dan arang tempurung 25 ribu per pikul.
“Kita beli kelapa bulat Rp 1.200 per butir di Tanjabbar. Per bulan saya jual biasanya 30 ribu butir diambil pasar TAC Jambi,” katanya.
Murod (55) yang merupakan pengusaha kayu gaharu mengatakan dengan lelang agro membantu dalam pemasaran. Karena untuk menjual kayu gaharu membutuhkan pembeli yang berkompeten dengan terbatasnya barang.
“Saya mampu jual satu sampai lima kilogram gaharu per bulan, dengan harga yang super Rp 25 juta per kg, dan yang kategori ampasnya 50 ribu per kg. Dalam satu bulan terjual sampai 5 kg,” ujarnya.
Baca Juga:
Sektor Pertanian Belum Jadi Target Perbankan
Pengusaha Sumut dan Jatim Bahas Kerjasama Bisnis
Dongkrak Agrobisnis, Perlu Pembenahan Optimal
YOUR COMMENT