TEMPO.CO , Jakarta :P T Merpati Nusantara Airlines menyatakan sudah menyelesaikan persoalan internal. “Yang tadinya dibilang ada gontok-gontokan di dalam dan segala macam, itu sudah “wrapped up”,” kata Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines, Asep Eka Nugraha, saat ditemui seusai senam bersama di halaman Gedung Basarnas, Sabtu, 14 September 2013.

Ia pun mengungkapkan, proses restrukturisasi utang ke modal masih berjalan. “Kami sedang “meeting” dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk tahapan “survival”,” ujar Asep.

Ia menyebut ada beberapa tahapan rekstrukturisasi utang Merpati. Pertama, perseroan akan melakukan penyesuaian ulang atau “readjusting” “business plan”. Kedua, Merpati akan menentukan “grand business plan”. Ketiga, ia melanjutkan, maskapai berpelat merah tersebut berencana memfokuskan penerbangan untuk wilayah Indonesia Timur.

“Selanjutnya, penerbangan yang “20 seater” diperkuat, baru bergerak untuk pesawat jet,” ucapnya. Asep pun menyebut Merpati belum berencana melakukan ekspansi dalam waktu dekat

“Kami masih tahu diri lah, tidak boleh buru-buru,” kata dia. Namun, Asep menuturkan, pada periode 2016-2017, Merpati harus memiliki armada baru. Jika tidak, ia menilai maskapai itu akan sulit berkompetisi menghadapi para pesaing

Ia menuturkan, saat ini Merpati mengoperasikan 25 pesawat, termasuk sembilan jet. Menurut Asep, jumlah tersebut masih kurang. Ia mengatakan maskapai tersebut memerlukan minimal 17 jet.

“Untuk pilot, sekarang ada sekitar 380 orang, dan kebutuhan kami masih terus bertambah,” ujar Asep.

MARIA YUNIAR

Berita Terpopuler:

Miss Uzbekistan Ternyata Seorang Penipu?

Polisi Periksa Pelapor Casting Online Model Bugil

Lagi, Polisi Ditembak di Depok

Gubernur BI: Jokowi Pengendali Inflasi Terbaik 

Tolak Miss World, FPI Akan Menyeberang ke Bali  



YOUR COMMENT